23.05 , 3 Januari.
"Fiuuuuhhh" aku tersungkur
lemah di sofa ruang tengah. Aku baru saja selesai membereskan sisa-sisa pesta
kecil-kecilan yang aku adakan di rumah ku untuk merayakan 16 tahun aku lahir di
dunia ini. Tentu saja beres-beresnya dibantu orang dirumah.
Aku tersenyum sendiri, kupandangi langit-langit
rumah dan mataku menjelajahi seluruh bagian ruangan itu.
"aahhh, aku pasti akan merindukan
rumah ini. Kehangatannya, keceriaannya" gumamku dalam hati. Dua hari lagi,
aku sudah harus berangkat, untuk kembali ke Yogyakarta. Masa liburan Natal ku
hampir selesai, dan sekolah akan di mulai pada tanggal tujuh Januari nanti. Oh
iya, aku Heppy Chintya. Teman-teman biasa memanggilku Tya atau Heppy. Dan aku
heran kenapa jarang ada orang yang memanggilku Chintya, kecuali Papaku.
23.21 , 3 Januari.
Aku memejamkan mata ku. Ku tarik nafas
dalam-dalam dan ku hembuskan melalui mulut. Oksigen yang memenuhi paru-paru
seakan mengerti betapa bahagianya aku hari itu. Pikiran ku mulai
melayang-layang pada semua peristiwa dari 24 jam yang lalu.
22.01 , 2 Januari.
Aku sedang menancapkan mata ku pada
video-video musik yang baru selsai ku unduh beberapa waktu lalu. Aku terlalu
bahagia mengingat bahwa sebentar lagi aku akan berusia 16 tahun. Luar biasa
sekali menurut ku :D meskipun di indonesia banyak yang menyakini ulang tahun ke
17 adalah yang paling spesial, tapi menurutku ulang tahun ke 16 ini juga
spesial. Mungkin dipengaruhi budaya barat yang merayakan sweet 16 buat anak
gadisnya, bukan sweet 17.
Oh, i gotta a new life. You would
hardly recognize me i'm so glad... Tiba-tiba lagu dari Ace of Bace yang menjadi
salah satu Soundtrack film Pitch Perfect mengalun dari Hp ku menandakan pesan
masuk. Aku pun menstop video yang sedang aku tonton.
Ternyata balasan sms dari salah satu
sahabat ku, Kevin. Aku kaget membaca smsnya ! Bukan karena apa, tapi dia
mengucapkan selamat ulang tahun 2 jam sebelum waktunya !!! Aku pun tertawa
meskipun agak sedikit dongkol. Pasalnya, aku pikir Kevin lupa kalau aku ulang
tahunnya nanti besok. Aku pun bercanda sambil marah ke dia. Tapi ternyata dia
memang sengaja, katanya takut tidak bisa mengucapkan jam 12 tepat. Hahaha ya
sudah, tidak apa-apa.
00.01, 03 Januari.
I saw the sign nya Ace of Bace kembali
mengalun di tengah tidur lelap ku. Mataku ku coba buka, ada 4 pesan masuk dari
Sahabat terbaikku Ayu, Juan, kakak sepupuku kak Inri dan Teman SMPku Risma.
Semuanya mengucapkan selamat ulang tahun. Tiba-tiba pintu kamar terbuka dan
adik ku Deo juga adik sepupuku Reza masuk ke kamar sambil menyanyikan lagu
Happy Birthday dan membawa hadiah masing-masing. Aku sangat terharu. Air mataku
pun tak terbendung. Ku peluk kedua adikku yang cakep itu dan aku ucapkan terima
kasih. Setelah bercerita dengan mereka, mereka pun kembali ke kamar.
Dari
tadi pagi, Hp ku terus berbunyi. Puluhan sms dari teman, keluarga dan
sahabat-sahabatku mulai masuk. Aku sangat senang, ini berarti banyak yang
mendoakan ku. Meskipun doanya agak sedikit aneh-aneh. Haha ada yang mendoakan
biar panjang umur, sehat selalu, sukses dan semakin diberkati dalam segala hal.
Tapi ada juga yang mendoakan agar cepat tinggi, cepat dapat pacar, cepat kurus,
dll. Dan doa yang aneh-aneh itu sudah pasti dari teman-seman SMA ku.aku hanya
bisa tertawa ngakak membaca semua itu.
“Tyaaaaaa...”
mama memanggilku dari dapur. Sedari pagi ia sangat sibuk memasak untuk acara
Syukuran Ulang Tahunku bersama keluarga besarku siang ini.
“Yaaaa,
moooomskyyyyy...” jawabku sambil melangkah ke dapur.
“Cepat
sms Papa dan keluarga lainnya, makanannya udah siap, yang ulang tahun harusnya
cepat menyebarkan undangan. Gimana sih ?” ternyata mama menyuruhku untuk
mengundang keluarga besarku kerumah untuk makan siang.
Tak
lama setelah itu mereka mulai berdatangan. Dan acara makan-makan pun dimulai
dengan doa bersama dan juga lagu selamat ulang tahun. Dan semuanya yang
tersedia adalah makanan kesukaanku, aku jadi ingat makanan diasrama.
Hmm,
aku tidak suka makanan asrama. Sebenarnya enak-enak, tapi karena bumbu makanannya
berbeda dari sulawesi jadinya tidak sesuai dengan lidahku. Aku pun makan dengan
lahap.
Aku
sangat senang melihat semua tante dan om, sepupu-sepupu bahkan ponakan-ponakan
yang masih kecil meramaikan suasana rumah siang itu.
Aku sedang menunggu kedatangan
teman-teman SMP ku. Malam ini aku mengadakan acara kecil-kecilan untuk
merayakan ulang tahun ku. Selain untuk merayakan ulang tahun ku, ini juga bisa
disebut sebagai reuni kecil-kecilan bersama teman-teman lamaku. Kami sudah cukup
lama tak bertemu. Tapi ada yang membuat aku sedih, yaitu sahabat ku dua orang
tak bisa hadir Tirta dan Nanda. Kedua-duanya sedang berlibur di kampung halaman
mereka masing-masing. Padahal aku sangat berharap mereka bisa datang.
Tak lama kemudian, teman-temanku mulai
berdatangan. Canda dan tawa pun mulai mewarnai malam itu. Tapi sahabat-sahabat
ku yang menjanjikan untuk hadir belum juga muncul.
Aku
sudah berusaha menelepon mereka, tetapi banyak alasan yang dilontarkan. Mulai
dari lagi menunggu jemputanlah, bocor ban lah, dll. Aku sudah mulai kesal.
“Ty, yang lain mana ? kok Ayu, Juan
dan Kevin tidak muncul-muncul ?” tanya Fanny.
“Tau ah, katanya masih di bengkel. Ban
motornya juan bocor.” Jawabku dengan muka cemberut.
“Oy, orang yang ulang tahun gaboleh
cemberut.” Kata Mey.
“hahaha, iya iya. Lanjut makan yuuk”
kataku lagi.
Happy
birthday to you, happy birthday to you, happy birthday, happy birthday, happy
birthday to you...
Lagu tersebut ternyata berasal dari
segerombolan orang yang berasal dari dapur. Dua buah kue ulang tahun lengkap
dengan lilin di bawa oleh Mama dan satunya lagi di bawa oleh Ayu. Di belakang
mengekor Juan, Kevin dan Sarry. Sahabat-sahabatku yang paling baik sedunia.
“Huaaaaaaaa, kalian jahaaatttttt
!!!!!” itulah kata-kata yang spontan terlontar dari mulutku. Disambut gelak
tawa teman-temanku yang sudah sedari tadi makan bersama.
“Oh gitu ? Ya sudah, kami pulang
saja.” Kata Sarry dengan nada jutek.
“Eh, eh tidak usah langsung marah gitu
kalii.” Kata ku lagi sambil menghampiri mereka. Ku peluk erat mama dan cipika
cipiki. Setelah itu giliran ke empat orang anak menyebalkan malam itu. Ayu,
Sarry, Juan dan Kevin.
“Lilinnya di tiup dong..” kata kevin.
“jangan lupa make a wish !” sahut
juan.
“ Ya Tuhan, semogaa...........
ffffiiuuuhhhhhhhh” aku pun berdoa dan
meniup lilin itu. Aku sangat bahagia melihat angka enam belas di atas kue-kue
cantik itu.
“Ayo di potong kuenya !!” kata
teman-teman yang lain. Aku pun memotong kue dan membagikannya kepada yang lain.
“Kue Rainbow Cake nya enaaak.. makasih
ya anak-anak kecee badaii !” kata ku kepada merekaa sambil merentangkan tangan
ingin memeluk mereka. Semua nya cepat menghindar dari jangkauan pelukanku.
Semuanya tertawa melihat muka ku yang langsung cemberut karena tidak ada
seorang pun yang mau aku peluk.
“Sayang sekali Nanda dan Tirta tidak
ada disini, pasti lebih seru ! Apalagi suara Tirta yang kayak TOA itu pasti
bikin rame” kataku lagi.
23.25 , 3 Januari.
Aku
melangkahkan kaki, menyebrangi ruangan tengah menuju ke kamar Mama Papa. Ku
buka pintu pelan-pelan, ternyata mereka masih menonton TV.
“Makasih
banyak ya mama papa untuk hari ini.. Aku sayang kalian” kataku kepada mereka. Dalam
hati ku berdoa semoga mereka selalu diberkati dan diberikan umur panjang.