Hai, selamat datang di blog ku ! Aku sangat senang menulis. Dan aku menulis segala sesuatu yang aku senangi. Inilah kisah hidup ku, pemikiran ku, mimpi ku dan ilmu yang ingin ku bagi .. Semoga bermanfaat bagi teman-teman semua dan dapat menambah pengetahuan, Happy Reading !

Selasa, 12 Maret 2019

Kendari, 2018..Sejuta Cerita (Part IV)

Hola there !
Untuk part terakhir ini, aku cuma mau cerita lewat foto-foto aja deh yaa...
Markimul !!!
 Pertama kali naik kapal kecil nyebrang pulau
Foto ini adalah penampakan para geogirls di atas boat (apa ya namanya, lupa. Kalo di tempat asalku namanya Katinting) dalam penyebrangan ke Pulau Bokori. Muka kucel, efek ga tidur semalaman tapi tetap happy~~~
 here we are, Bokori !!!
Foto bersama sebagian dari panitia dan peserta pit di tepi pantai Pulau Bokori sesaat setelah kami tiba. Sooo excited !!!
The sun was setting~
Foto bersama Pak Sekjend, Trihandy (ugm). Dari opening ceremony sampe uda hari-hari terakhir orang-orang pada ngantri foto sama beliau. Aku dapat belakangan wqwq (Berasa artis ga han selama di Kendari?) Btw thumbs up for him. 4 jempol deh. Di kepengurusan yang dipimpin beliau, organisasi nasional ini sooooo much better. Keren abiss ! Cuma bisa bilang, He's legend~
btw Thx to Ardani untuk foto kece parahh ini, Staff Ahli Medinfo terbaik pokoknya ! so damn proud of Ardani :)))
Sleepy af~
Ini tuh pas malamnya, lagi closing ceremony.. w uda ngantuk parah, efek #gaktidur lebih dari 24 jam. Itu udah momen-momen "senggol bacok"
Tapi aku agak lupa, setelah atau sebelum ini aku semangat 45 joget poco-poco, dero sama belajar tarian asli sana, lulo. Tapi gabisa-bisaaa -____- wqwq i should go back to Kendari dan belajar lulo then :p
Trus sempet juga keliling Pulau, bener-bener jalan kaki keliling dan hanya menghabiskan waktu around 30 minutes (maybe) 
Dan malam itu berakhir dengan, aku sama Farni tidur di dermaga (?) rame-rame sama yang lain juga. Karna mau nunggu sunrise. Tapi sekitar jam 4 kita pindah ke dalam ruangan. Karna kedinginan, gakuat lagiiii... Dan sunrise nya juga failed. Telat bangun daaan pagi itu berawan :((((
Efek 'sok ide' tidur di dermaga itu luar biasa. Masuk angin dongg gueh.. Pulang Jogja sakit seminggu lebih, sampe ilang suara berhari-hari, trus kena omel dospem karena katanya bawa virus, prepare buat berangkat ke Sumatra uring-uringan karena gak sehat, dll hahaa
Gloomy morning~
Nah ini kiri-kanan :Wana (unhas), Tiwi (ugm), Sekjend terpilih 2018/2019 Iky (unhas) aaaand mehh.
trying to smile as bright as we can~
 say Cheeesseeeeeee~
OMG !!!! i luv these people so much. 
Ardani, my travel partner plus junior kebanggaan atas dedikasinya yang luar biasa di Perhimagi. Let me tell u once again, im so damn proud of u daan!
AANDDDD
Farni. i dont know how to thank you for everything. Huhuu selalu nemenin, selalu ada, selalu ngebangunin, selalu selalu daaan selaluu.. u're the best LO i ever had. THANK YOU!, THANK YOU Semoga kita bisa ketemu lagi, trus muncak bareng yhaa... Salam sayang dari Jogja <3

Sisa-sisa keseruan hari terakhir di Kendari dan Pulau Bokori. Menunggu kapal yang akan menjemput. tetep aja jeprat jepret di dermaga. Nyesel parah pesen tiket balik hari itu juga, harusnya bisa extend sehari dua hari lah yaaa hiks
Take me back to Kendari, plissss~~
.
.
.
Gak nyesel deh berangkat Kendari. Walopun capek gilee, tapi seru (kapan sih PIT ga seru???) 
dari 2016 ikut PIT pertama kali dan langsung jadi panitia sampe sekarang masih mantengin perkembangan PIT 2019, aku tau sih PIT akan selalu jadi cerita buat semua peserta maupun panitia.
Tempat baru, keluarga baru, ilmu baru, gebertan baru (ehhh) wkwk
Kenal dengan sodara-sodara dari sabang-merauke, sharing ilmu aaaand making good memories together... semua gak akan terlupakan sih.
Ada yang balik-balik dapat pacar, ada juga yang dapat gebetan tapi berakhir tragis, adaaa hehehee
Thanks to semua nya yang udah kenalan, belajar dan seru-seruan bareng aku
dari temen-temen sekamar, LO aku Farni, Ardani !, delegasi-delegasi institusi lain dan panitia. Special thx buat temen-temen delegasi ITM, yang uda baik banget selama pit dan dari Kendari nyusul main ke Jogja sebelum akhirnya pulang ke Medan.
Dan juga mohon maaf buat semuanya, mungkin aku ada salah kata dan perbuatan.. atau ada yang merasa ter-php-kan (?) Gak ada lah yaa kalo itu :')
.
.
Semua kisah itu menjadi alasan, kenapa aku menuliskan ini semua. 
Karena suatu hari nanti, ketika aku kembali kesini aku bisa mengenang semua kisah pahit & manis disana.. Banyak manis nya kokk :)))))
.
.
.
Akhirnya.... aku harus tidur. Besok pagi ada janji sama dospem 1.
Wismilak, biar ga di-php-in dosen muluuk (capek hati, capek otak haha)
.
.
with luv,
Hepi

Senin, 11 Maret 2019

Kendari, 2018..Sejuta Cerita (Part III)

Baiklah, mari kita lanjutkan ke hari selanjutnya
Day 3 : Geodiscuss dan MUNASA
Dalam Geodiscuss kali ini, sedianya dihadiri oleh Menteri PUPR yaitu Pak Basuki. Sayang seribu sayang, beliau gak bisa hadir pada hari tersebut. Maka hanya perwakilan dari Kementrian PUPR saja pada saat itu yang hadir (lupa siapa tapi wqwq)
Jadi selain perwakilan dari Kementrian PUPR, yang menjadi pembicara pada acara ini juga adalah Bupati Konawe Utara
Oke, ada beberapa yang menjadi catatanku selama kegiatan Geodiscuss ini berlangsung.
Pertama, bersama Bapak Bupati Konut kami membahas mengenai hubungan yang dibangun oleh pemerintah daerah dengan perusahaan-perusahaan tambang yang ada di wilayahnya dalam upaya mereka untuk bersinergi demi percepatan pembangunan daerah.
Tapi yang menjadi sorotan pribadi aku tuh ada beberapa berita di media online (menurut ku media ini terpercaya sih) yang menuliskan tentang pencemaran pantai di wilayah Konawe Utara akibat aktivitas penambangan nikel yang merugikan para nelayan. Hasil tangkapan disekitar pantai desa berkurang drastis, untuk dapat menangkap ikan lebih banyak para nelayan harus menebarkan jala lebih jauh lagi dari pantai.
Jauh dari pantai, biaya banyak, tangkapan sedikit, akibatnya penghasilan nelayan berkurang.
Dari sudut pandang pribadi, menurut aku disini ada aspek pengawasan dari pemda yang masih kurang dalam penerapannya sehingga berdampak buruk bagi lingkungan dan masyarakat.
Karena pembangunan daerah itu tidak melulu mengenai infrastruktur, tetapi bagaimana semua pembangunan tersebut tetap selaras dengan alam dan manusia.

- kahim ofiolit, me, sekjend ofiolit -
Mbak Hep, saya belum ada foto sama kita- Usman
Kedua, bersama perwakilan dari Kementrian PUPR kami membahas mengenai deposit Asbuton sebagai penyokong kebutuhan aspal nasional. Ada beberapa yang menjadi permasalahan pokok yang di hadapi oleh Asbuton kini, namun penyelesaiannya terus diusahakan oleh pemerintah.
Misalnya kendala yang dialami sebelumnya dalam rantai pasokan, pada kepemimpinan Presiden sekarang ada program tol laut. Nah dengan adanya tol laut akan mempermudah distribusi Asbuton ke daerah-daerah.
Adapula permasalahan yang dihadapi berupa tidak konsistennya kwalitas dari Asbuton itu sendiri, penyelesaiannya adalah dengan support dari Balai Jasa Konstruksi milik Kementrian PUPR untuk melakukan sertifikasi Asbuton.
Dan permasalahan terakhir adalah belum dikuasainya teknologi pemanfaatan Asbuton oleh pihak terkait, penyelesaiannya adalah dengan dilakukannya pembinaan dan juga pendampingan teknis oleh pemerintah dalam hal ini Kementrian PUPR.
Tentunya penyelesaian-penyelesaian yang ada membutuhkan waktu dalam penerapannya sehingga terwujudnya optimalisasi pemanfaatan Asbuton.

Next, Dihari yang sama pada malam hari dilanjutkan dengan MUNASA atau Musyawarah Nasional Anggota
Sebenernya munasa sudah dimulai pada malam sebelumnya. Dan itu sangat sangat menguras tenaga. Sebagai delegasi satu-satunya dari institusi ku, aku harus stay dimeja delegasi sepanjang munasa berlangsung. Mau ke toilet pun harus ijin ke forum, dikarenakan kepergian aku ke toilet sama dengan kosongnya delegasi dari institusi ku. Pada saat itu adalah momen-momen dimana “I hate Ardani so much” wkwkwk tapi kasian juga dia. Besoknya tuh BPH akan LPJan, dan dia qerja qeras bagai quda beberapa hari terakhir untuk menyelesaikan LPJ BPH periode 2017/2018.
Pada malam pertama munasa, ada sekali waktu dimana sidang diinterupsi oleh institusi lain karena meja delegasi kosong akibat aku qabur ke toilet cuma dengan mengangkat tangan bermaksud untuk minta ijin kearah pimsid tanpa peduli dia liat apa engga, karena aku sudah sangattt kedinginan oleh AC dan sudah sangaaaatttt kebelet~ (gak dapat momen buat ijin ke forum yang lagi seru-serunya berdebat) wkwkwk
Tapi aku bersyukur bangeett bangettttt di kiri dan kanan ku ada kawan dari ITM dan UNSYIAH yang superr duperrr baeq dan caree. Selama munasa jadi kawan diskusi, becandaan, ngakak, ngegas di forum, ngomelin pimsid, semuaaa pokoknya asique wkwk Dan pas sementara munasa pada kan jajan keluar aku juga dibawain jajan dongg sama mereka tanpa aku minta. Mana dibawain susu bearbrand, tau aja aku uda mo tewas disitu T.T baikk banggettt abang-abang ituu… ku terhura, eh terharu
Huhu
Mereka rame sih delegasinya, jadi suka gantian keluar ruang munasa, apalah aku nih yang sendirian.. tapiii, thank God setelah malam ke tiga BPH selesai LPJan si Ardani turun pangkat jadi delegasi biasaa~~ uwuwuw
 Kiri-kanan : itm, upn, unsyiah, undip
 munasa~
 ini Ardani uda turun pangkat nih, ada dia di sebelahku. Tapi kepotong :(
 ngelobby di suatu subuh... can u guys spotted me?

Jadi dia udah bisa menemani ku di meja delegasi wqwqwq nah malam terakhir ituuu, munasa gaspolll sampe pagi guys.. jadi aku nyuruh Ardani tidur dulu (dia ga tidur juga berhari-hari ngerjain LPJ), rencananya gantian pas subuh.
Setelah doi balik ke ruang munasa, aku niatnya mau ngambil minum ke luar trus kaburr ke kamar kan yak.. eh malah ditahan ngobrol sama salah seorang senior. Maka saya mendapatkan kuliah sistem informasi geografis plus wejangan hidup sebagai seorang mahasiswa 3 sks dari jam 2 subuh sampe jam 4 subuh dari kakanda ofiolit tersebut yang sampe sekarang masih sering bertegur sapa via sosial media (belakangan baru tau kalo beliau kahim pertama nya ofiolit, aku udah banyak omong trus bawel bangettt ye kan sama beliau. Tauunyaaaa wqwq) salah satu pesan yang sampe sekarang masih berbekas di pikiran aku tu tentang idealisme mahasiswa dalam konteks yang sedang kami diskusikan pada saat itu. Aku awalnya menyanggah beberapa hal dari yang beliau sampaikan, tapiiiii pada akhirnya aku merasakan semuanya sekarangg… T.T
Akhirnya saya juga ikut tidak tidur semalaman.. heheu
Dan akhirnya munasa berakhir disiang hari dengan agenda terakhir pemilihan Sekjend periode 2018/2019 dan pemilihan lokasi PIT selanjutnya #PITPalembang2019
Ini juga sebenernya berakhir efek ancaman gak bisa nyebrang ke Bokori kalau uda kesorean
Maka agenda-agenda terkahir di fast forward ajaa tuh sama pimsidnya wkwkwk
.
.
.
Cerita selanjutnya, Part terakhir di Bokori !!!! 
.
.
with luv,
Hepi

Selasa, 05 Maret 2019

Kendari, 2018..Sejuta Cerita (Part II)

Day 1 : Opening Ceremony dan Seminar Nasional
Ada euforia yang luar biasa terasa di pagi hari itu. Semua delegasi dan non-delegasi bersiap untuk mengikuti rangkaian acara dihari pertama. Semua menggunakan korsa/jaket himpunan masing-masing. Ada merah, oranye, kuning, biru, ungu...
Ketika aku masuk ke dalam bis yang akan membawa kami menuju Kampus UHO, aku bisa melihat semua delegasi yang berhamburan di lapangan penginapan kami. Semuanya pada asik ngobrol..
Waktu itu muncul suatu pemikiran yang aneh tapi menyenangkan "Masa depan ketahanan energi dan sumber daya alam di Indonesia ada di tangan orang-orang ini" wkwkwk entah kenapa tiba-tiba mikir gitu.. tapi kan bener juga. Meskipun kita gatau kedepannya akan tetap berkecimpung dalam dunia geologi atau berpindah haluan jadi enterpreneur, pegawai bank, dll
Kami semua pun berangkat menuju ke kampus UHO, dan langsung menuju Auditorium Mokodompit tempat pelaksanaan opening ceremony dan seminar nasional.
Setibanya kami disana, setiap peserta melakukan registrasi, dan foto di photo booth yang telah disediakan. Semuanya rame berfoto dengan kawan se-institusi nya, ada yang bertiga, berlima bahkan bersepuluh....... dan ketika tiba giliran ku, eng iii eeengggggg...
sendiri dong, sendiriiii bangettttttt. Ardani entah kemana. BPH sih :(
yang lain pada bercanda mau nemenin foto, tapi ga dibolehin sama panitia wkwkwk 
"Foto perhimpunan dulu yaaa"-Panitia
 see? i'm so tiny and alone :')
not alone anymore~ yeyyy.. bareng kawan dari UNMUL dan UHO
Tema yang diangkat pada PIT kali ini adalah "Peran Geologi dalam Percepatan Pembangunan"
tema yang menarik pada tahun ini, membawa para geologist muda untuk berpikir jauh kedepan. bukan hanya eksplorasi-ekplorasi melulu. Tapi bagaimana kita untuk ambil peran dalam percepatan pembangunan.  Beberapa pemateri menyampaikan materi sesuai dengan tema dari berbagai sudut pandang. 
Pokok pembahasan yang menarik perhatian ku mengenai optimalisasi penggunaan Aspal Buton sebagai bahan untuk pembangunan infrastruktur jalan di seluruh Indonesia. Kepulauan Buton sebagai bagian dari Provinsi Sulawesi Tenggara menyimpan cadangan Aspal yang sangat besar. Aspal Buton mencakup 80% cadangan aspal dunia loh ! Dari berbagai data pemboran diketahui cadangan aspal Buton mencapai 184 juta ton, dan hingga kini baru di produksi sebesar 4,6 juta ton. Artinya cadangan Aspal Buton masih sangaaaattt banyaaaakkk... dan katanya dapat memenuhi kebutuhan aspal Indonesia hingga 300 tahun kedepan.
Aspal Buton merupakan satu-satunya cebakan aspal alam yang ditemukan di Indonesia. Meskipun aspal alam Buton memiliki keunggulan pada kualitas (tahan panas, tidak mengandung paraffin dan sedikit kandungan sulfur), tapi bahan galian ini masih kalah bersaing di pasaran dengan aspal residu hasil olahan minyak bumi yang relatif murah dan mudah ditemui.
Nah yang menjadi PR besar sekarang adalah, dibutuhkan teknologi baru untuk pemanfaatannya yang dapat menekan biaya eksploitasi sehingga lebih ekonomis di Pasaran. 
Bangga gak sih, kalo kita menggunakan aspal jalan yang merupakan hasil alam sendiri, dibandingkan dengan Aspal hasil impor dari luar.
Kenampakan aspal alam di Daerah Buton. Sumber : Badan Geologi
Karena ituuuu diperlukan langkah-langkah taktis untuk memaksimalkan pemanfaatan aspal Buton sehingga meminimalisir kegiatan impor Aspal.
try to find me~~ :p
Agak berat ya pembahasan kali ini... jadi begitulah kira-kira sepenggal materi yang aku catat saat Semnas wkwkwk beberapa tersimpan baik di Notes, beberapa hasil baca-baca berita.
Day 2 : Fieldtrip
SOOOOO EXCITED !!!!
u know why, w belum pernah ke tambang nikel donggggg.. *katrok* mon maap
dan Fieldtrip di hari kedua mengajak kami menuju ke sebuah (bekas?) tambang Nikel di wilayah Konawe Utara. Hujan deres pun tak menyurutkan semangat hari itu.
Tambang Nikel Laterit, Kab. Konawe Utara
Berbahagiala mereka yang berpijak diatas lengan tenggara Sulawesi. Mereka hidup di atas batuan Ofiolit yang dinamakan sabuk Ofiolit Sulawesi Timur yang membentang di sepanjang lengan timur-tenggara Pulau Sulawesi. Sabuk ofiolit Sulawesi Timur terbentuk dari obduksi kerak samudra karena terjepit oleh pertemuan 2 mikrokontinen yang berbenturan di Sulawesi. Jadi pembentukannya beda dengan ofiolit yang kita jumpai di komplek Luk Ulo-Karangsambung atau Cileteuh yaa...
Sabuk Ofiolit Sulawesi Timur merupakan singkapan ofiolit terluas yang dapat dijumpai  di Indonesia. Karena pengaruh iklim di Indonesia yang menyebabkan proses pelapukan fisik, kimia dan biologi lebih intens, maka terbentuklah endapan-endapan nikel laterit yang sekarang banyak ditambang di wilayah lengan timur-tenggara Sulawesi.
Pada stopsite pertama ini juga dijelaskan mengenai kontrol struktur, terutama sesar Lawanopo yang berada di wilayah lengan tenggara Sulawesi, dalam pembentukan Endapan Nikel Laterit. Pengaruh struktur geologi menghasilkan bentang alam dengan intensitas laterisasi yang berbeda.
Dari lokasi tambang tersebut, aku bawa pulang souvenir cantiks nihh.. hasil sampling sendiri :') bangga akutuu...

 Peridotite from North Konawe
Krisopras or Garnierite (?)

Stopsite 2 pada Fieldtrip kali ini adalaaaah *drum roll*
Hot Spring Wawolesea !!!
Cakeppp bangettt, tempatnyaa.. seriusan. Coba lebih diperhatiin dan dipoles dikit lagi, top markotop dah ! Gapercayaa ??? Nih tengok foto di bawah ;)
 Meskipun panas terik, ku tetap setia mendengarkan~
Chillin'
Jadi pada stopsite ini, kami mengunjungi lokasi pemandian air panas Wawolasea, Kecamata Lasolo, Kabupaten Konawe Utara. Selama ini aku taunya pemandian air panas tuh deket-deket gunung api. Terutama di Pulau Jawa, pemandian air panas atau mata air panas (hot spring) berasosiasi dengan sistem gunung api. Misalnya nih, pemandian air panas Guci atau pemandian air panas di Dieng, sumber panas dari keduanya adalah dapur magma nun-jauh di bawah permukaan bumi. Sedangkan pada lokasi ini, sumber panasnya berasal dari suatu sistem sesar aktif di sekitar mata air panas tersebut yang pergerakannya menghasilkan akumulasi energi panas di bidang sesar pada kedalaman tertentu yang kemudian akan memanaskan air meteorik+air tanah (groundwater) sampai suhu yang tidak lebih dari 50 derajat celsius. Nah suhu yang relatif lebih rendah salah satu yang membedakan antara mata air panas ini dengan mata air panas yang berasosiasi dengan sistem gunung api. Pada pemandian air panas Wawolesea terbentuk suatu morfologi karst yaitu travertin yang membentuk teras berundak.




Keterangan Foto :
Kiri atas & tengah bawah : Pada stopsite 1, mendengarkan arahan dari Pembicara
Kanan atas : Semua sibuk mengeksplore lokasi sambil nyari-nyari singkapan yang bisa di sampling
.
.
Oke, selanjutnyaaa....
Ada beberapa hal yang menjadi sebuah keprihatinan pada saat itu. Salah satunya adalah disana tuh kan kaya akan sumber daya alam, tapi sayang seribu sayangg... infrastruktur jalannya masih belum memadai. Dalam perjalanan Kendari-Konawe saja, masih banyak ruas jalan yang rusak parah.. Kondisi tersebut diperparah dengan hujan yang turun cukup deras. Semoga bisa menjadi perhatian khusus dari pemerintah daerah dan pusat.. :))
.
.
Oh iyaaaa.... pada hari itu, 20 Maret 2018 sebuah tragedi terjadi. HP kesayangan nan imut sekali jatoh dongg pas ditambang, dan keinjek pake safety shoes *cry hard* masih bisa ku selamatkan tuhh ceritanya. eeehhhh pas di perjalanan pulang jatoh lagi di dalam bis. dan kali ini aku tak dapat menyelamatkannya.. Dia hancur berkeping-keping. bayangin aja baterai iphone kan gabisa di copot-copot gitu ya, ini sampe copot dongg.. Panik seketika. Lagi di luar kota, masih seminggu lagi di Kendari dan alat komunikasi satu-satunya rusak. Mama Papa juga panik, sampe disuruh beli hp aja disana. Tapi aku bersabar aja nunggu pulang Jogja. Dan ternyata asik juga gapunya HP wkwk
Lucky me, adequ Novie dari UNJA berbaik hati selalu meminjamkan HP nya untuk ku pakai menghubungi ortu. Thanks a lottt adeeq cantique, luv luv
.
Pada malam harinya, Ibu dari kawan aku yang di Jogja, sebut saja Adnan (dia orang Kendari btw), dateng ke Penginapan kami untuk mengambil titipan anaknya sambil membawa buuaaaanyak sekali jajan buat aku. Trus cerita panjangxlebar. Lebih banyak gosipin anaknya sih. Intinya ibunya mempertanyakan siapa wanita yang dekat dengan anaknya.. saya sebenernya berniat ember, tapi takutt ginjalku dicuri dan dibawa ke black-market sama kawan satu tu.
But Thx a lot Bapak-Ibu nya Adnan. Besok-besok kalo ketemu lagi akan ku ceritakan kok. wkwk
Terharuu bangetttt disamperin gituu, kayak punya keluarga di tempat yang baru didatengin..
.
.
 Ciwik-ciwik PIT Kendari <3
 Salam Geologi !!! Jayalah PERHIMAGI (teriaknya pake medok Jawa)
Jawa Bagian Timur #Jabagtim
UNDIP, ITATS, UGM, UPN, IST Akprind, UNSOED, STTNAS
Oh iyaaa
Berhubung aku lagi patah hati ditinggal oleh kedua dospem keluar kota, jadi ini lanjutan Part II nya... tapi sebelum aku dihujat, pliisss jangan protes dulu masalah template dan tema blog yang pink lucuu ini :( ini tuh udah dari 7 tahun yang lalu begini, dan aku udah lupa cara ngeditnya gimanaa :((
(soalnya tadi abis dapat wa dari kawan, diee seneng w nulis blog lagi tapi pake embel-embel "tolong ya mbak udah mau S1, blognya dibuat agak dewasa jangan kau buat cem blog anak tk?" mamposs gak tuh wkwkwk)
.
.
.
with luv,
Hepi

Senin, 04 Maret 2019

Kendari, 2018..Sejuta Cerita (Part I)


Oke, aku excited banget buat cerita beberapa hal disini. Dan sudah lama ingin aku tulis di blog untuk ‘merawat ingatan’. Tapi apadaya, sepanjang tahun kemarin aku hanya menghabiskan waktu untuk meratapi nasib. Tidak terpikirkan untuk mengisi waktu dengan mulai menuliskan semua ini.
Dan semuanya berawal pada akhir bulan februari 2018. 

Adik-adik ku tersayang, Dewan Pengawas Organisasi (DPO) dan Koordinator Institusi (KORIS), di kampus menghubungiku untuk mengikuti rapat yang akan membahas kesiapan delegasi untuk mengikuti PIT saat itu. Dan kebetulan pada itu aku selo, sangat selo malah, jadi mengiyakan undangan rapat tersebut.
Jadi inti pembahasan dari rapat tersebut adalah, tak satupun dari mereka yang bisa untuk berangkat menjadi delegasi PIT yang akan dilaksanakan di Kendari pada Maret 2018 dan mereka meminta ku untuk berangkat menjadi perwakilan delegasi institusi kami. Hal ini dikarenakan pelaksanaan PIT berbarengan dengan UTS dan perijinan untuk tidak mengikuti UTS pasti akan lebih sulit daripada perijinan untuk tidak mengikuti perkuliahan biasa.
Jujuuuur, mauuu bangett buat berangkat. Apalagi ditahun sebelumnya aku melewatkan PIT yang dilaksanakan di Papua. Tapi saat itu aku mencoba realistis. Karena tidak berselang lama dari pelaksanaan PIT, aku harus berangkat ke Sumatra (dipostingan selanjutnya, muehehe) untuk pemetaan mandiri. Bahasa kerennya untuk mengambil data skripsi ;)
Aku masih terus prepare untuk ke Sumatra, baik studi pustaka, perlengkapan lapangan, dan yang terutama persiapan fisik juga mental. Aku belom pernah ke Sumatra, sekalinya kesana langsung masuk hutannn. So, I need to prepare myself more and more wkwk
Tapi aku sangat paham ini sesuatu yang cukup urgent, karena jika himpunan kami tidak mengikuti MUNASA di PIT 2x berturut-turut akan dikeluarkan dari Perhimagi. Jadi aku meminta waktu seminggu untuk aku coba carikan pengurus-pengurus lama yang udah di semester akhir seperti ku, sehingga gak terkendala masalah UTS. Sadlyyy, gak ada yang bisa berangkat. Ada yang sudah berangkat lapangan skripsi, ada yang lagi pusing nyusun skripsi, ada yang udah menghilang entah kemana ada yang stay di Jogja tapi masih ada UTS di hari yang dijadwalkan akan dilaksanakan MUNASA (Ini drama bgtt sumpah.. bolak balik ruang dosen buat ngurus ijin si x di hari UTS nya itu, tapi ujung-ujungnya semua 'php') huhuhu
Dan pada akhirnya aku berangkat. Berdua. Dengan Ardani, dia adalah BPH Perhimagi, perwakilan dari institusi kami yang entah bagaimana adik itu bisa mengikuti PIT, tidak seperti teman-temannya.
Seneng banget finally akan ngumpul bareng lagi dengan sodara-sodara geologi se-Indonesia. Selain itu aku juga excited karena it was my first time to be in South-East Arm of Sulawesi!!! Karena aku orang Sulawesi tapi belum pernah ke Kendari, jadi perjalanan kali ini serasa Pulang Kampung dengan  mixed feelings’ (campur aduk antara happy, over excited, nervous)
Perjalanan pun dimulai,
Jogja-Surabaya menggunakan kereta (ini nih juga aku excited wkwk, karena first time naik ekonomi. Tapi sayangnya cuma berdua, coba rame-rame pasti lebih seru!)
Dan selanjutnya numpang pesawat Surabaya-Kendari.
Saat tiba di bandara Halu-Oleo Kendari, tulisan “Selamat Datang di Bumi Anoa” menyambut kami. Excited makin meningkat.. HAHAHA (kalian akan menemukan banyak kata ’excited’ guys.. aku terlalu gampang excited apalagi dengan sesuatu yang baru)
UPN x USTJ x Panitia (UHO) @ Bandara Halu Oleo
Tapi waktu itu sempet eteb, soalnya panitia terlambat menemput kami. Sekitar 2 jam kami menunggu di bandara barulah jemputan datang. Kan abis perjalanan panjang yekan, capekk tulooh..*manjya* Tapi tak apalah…
Setelah dijemput dan dibawa menuju penginapan, akhirnya aku berjumpa dengan kawan-kawan lainnyaa… daan sebagian besar delegasi adalah angkatan lebih muda dari aku, jadi aku tidak ingin merasa tua jadi pas kenalan ngakunya angkatan 2016 dong…
Tapiiii, dasar anak-anak jabagtim (Jawa bagian Timur, UGM, UPN, IST Akprind, STTNas, UNDIP, UNSOED, ITATS) pada ember semua.. pencitraanku selalu gagal saat ada mereka. Pada saat itu my room mates were from USTJ Papua. Eh apa dari Ottow Geissler yaa? Trus awalnya masih malu-malu gituu. Dan beberapa dari delegasi itu cewek-ceweknya uda pada kenal sejak PIT Papua.
Aku jadi mikir, “ih sayang banget ya ga ikut PIT Papua. Kalo ikut pasti udah kenal sama mereka, udah bisa langsung seru-seruan”.
Tapi tak apalah… malu-malu kucingnya gak berlangsung lama. Keesokan harinya kita uda bisa seru-seruan kok… mantai bareng, kulineran bareng (soalnya opening ceremony masih besoknya lagi)
Daan kamipun mantai, bersama-sama dengan kawan-kawan dari USTJ, UGM, ITERA dan ditemani oleh para LO. Apalagi LO ku tershayaank, Farni. Dia ngerti banget aku Cuma sendirian, jadi selalu ditemenin kemana-mana. (si Ardani kan BPH, jadi sibuuk dienya) Kalo kamu baca ini, thaaaanksss a lottt Farni !!! glad to know u, and thank God i had u during PIT, semoga kita jumpa lagi ! 
Mantainya ke Pantai Toronipa, sambil nunggu sunset di pantai berpasir putih itu kita foto-foto deh yaaa. Daaan ini nih gatau akunya yang lebay apa gimana… aku sukaaak sekali sama warna air lautnya !!! Birunya lain tau gak sih, biru turquoise gitu loh. Cantik bangettttt! Apa efek sunset ? enggak dong ya, harusnya kalo sunset tuh warna air jadi gelap trus oranye kemerahan seperti warna langit pas sunset gitu kan ya?? Tapi di Pantai Toronipa warna air lautnya cantiikkk bgttt, untungnya aku masih sempat merekamnya lewat ig story dan sekarang tersimpan baik di Highlight ig ku wkwk 
Me and my room mates @ Toronipa Beach
Next, kita kulineran. Ngajak kawan-kawan buat nyobain ‘Sinonggi’. Kalo di tempatku namanya Dui a.k.a Papeda a.k.a Kapurung. Nah sinonggi ini adalah makanan khas timur yang bahannya dari sagu yang disiram air panas, kemudian diaduk dengan cepat sehingga teksturnya dari yang berupa tepung berubah menjadi seperti adonan lem kertas bening. Sinonggi ini disajikan dengan kuah sayur+ikan yang rasanya, maantaaaappp.. (sebagai pecinta seafood seperti saya, Kendari adalah surganya)
-Nulis ini jadi pengen makan Papeda, gimana dooongggg-
Lucuuu banget liat ekspresi kawan-kawan yang baru pertama kali nyobain sinonggi. Ada yang makannya dikunyah, padahal kan sinonggi langsung telen ajaaa, gaperlu dikunyah… yang dikunyah sayur sama ikannya wkwkwkwk lucuuk, asli !
Makasih banyak deh buat panitia dan kawan-kawan yang udah mau nganterin kami jalan-jalan sampe hari sudah gelap… hehe
Sekembalinya dari pantai, seorang kawan dari UNSRI yang juga orang Kendari mengirimkan pesan via Line menanyakan keberadaanku. Aku dengan santai menjawab kalo aku di penginapan tanpa rasa curiga, karena sebelumnya dia udah bilang kalo gabisa ikut. Dan sepenglihatan ku pada saat delegasi UNSRI tiba, tak Nampak batang hidung wanita ini, Winda Astuti. Tapi kok ada yang aneh ya, aku mulai curiga kalau anak itu udah di Kendari juga. 
Beneerrr dooooongg…. Dia tiba-tiba ngabarin udah didepan penginapan. Aku kaget aja, dan supeer excited akhirnya ketemu lagi setelah 2 tahun dari PIT Jogja 2016 lalu. Dia berlari ke arah kamar ku dan aku berlari mendapatkannya dengan sangat berisikk, sumpah kami berdua berisik sekaliii… padahal malam itu banyak delegasi yang lagi nyantai didepan kamar masing-masing. 
Aku membayangkan kejadian saat itu seperti adegan-adegan di film India. Kami berlarian menyebrangi lapangan dan berjumpa ditengah-tengah, terus berpelukan kayan teletubies.. Setelah dipikir-pikir lagi ternyata itu memalukan, wkwk Udah lupa untuk jaga image lagi eheheee
Langsunglah aku memboyong wanita super satu itu duduk santai di depan kamar ku dan kami cerita paaaaanjaaaaaaaaang lebar… Gilak sihh. Itu ceritanya heboh bangett, ngakaknya juga parahh, sampe orang lain tuh pada mau join, tapi sayangnya mereka tak paham apa yang kami bicarakan.  *maafkan kami berdua yaa kawannn…* 
Satu pembicaraan kami yang paling berkesan dan mem-brain wash adalah mengenai ‘Pacet’
Dianya cerita tentang daerah yang akan aku tuju untuk pemetaan di Sumatra adalah daerah yang banyak pacet nya… sebagai anak UNSRI yang pastinya uda sering ke lapangan di sekitar sana aku percaya dengan semua cerita pacet itu. OMG disitu aku bener-bener bergidik ngeri dengan cerita pacet dan itu berdampak besar pada keberlangsungan pemetaan saya di bulan selanjutnya… huaaahhh 
I hate you ci, w uda parno duluan sama pacet gara-gara cerita u :(((((
Malam pun semakin larut… Ici harus pulang ke rumahnya, dan aku harus tidur untuk mengikuti Opening ceremony keesokan harinya.
Me & Ici @ Auditorium Mokodompit Universitas Halu Oleo
Sekian dulu cerita Kendari PART I nya… ini udah sangat-sangaat panjang. Disambung besok-besok deh yaa :’)

with luv,
Hepi