Oke, aku excited banget buat cerita
beberapa hal disini. Dan sudah lama ingin aku tulis di blog untuk ‘merawat
ingatan’. Tapi apadaya, sepanjang tahun kemarin aku hanya menghabiskan waktu
untuk meratapi nasib. Tidak terpikirkan untuk mengisi waktu dengan mulai
menuliskan semua ini.
Dan semuanya berawal pada akhir
bulan februari 2018.
Adik-adik ku tersayang, Dewan
Pengawas Organisasi (DPO) dan Koordinator Institusi (KORIS), di kampus
menghubungiku untuk mengikuti rapat yang akan membahas kesiapan delegasi untuk
mengikuti PIT saat itu. Dan kebetulan pada itu aku selo, sangat selo malah,
jadi mengiyakan undangan rapat tersebut.
Jadi inti pembahasan dari rapat
tersebut adalah, tak satupun dari mereka yang bisa untuk berangkat menjadi
delegasi PIT yang akan dilaksanakan di Kendari pada Maret 2018 dan mereka
meminta ku untuk berangkat menjadi perwakilan delegasi institusi kami. Hal ini
dikarenakan pelaksanaan PIT berbarengan dengan UTS dan perijinan untuk tidak
mengikuti UTS pasti akan lebih sulit daripada perijinan untuk tidak mengikuti
perkuliahan biasa.
Jujuuuur, mauuu bangett buat
berangkat. Apalagi ditahun sebelumnya aku melewatkan PIT yang dilaksanakan di
Papua. Tapi saat itu aku mencoba realistis. Karena tidak berselang lama dari
pelaksanaan PIT, aku harus berangkat ke Sumatra (dipostingan selanjutnya,
muehehe) untuk pemetaan mandiri. Bahasa kerennya untuk mengambil data skripsi ;)
Aku masih terus prepare untuk ke
Sumatra, baik studi pustaka, perlengkapan lapangan, dan yang terutama persiapan
fisik juga mental. Aku belom pernah ke Sumatra, sekalinya kesana langsung masuk
hutannn. So, I need to prepare myself more and more wkwk
Tapi aku sangat paham ini sesuatu
yang cukup urgent, karena jika himpunan kami tidak mengikuti MUNASA di PIT 2x
berturut-turut akan dikeluarkan dari Perhimagi. Jadi aku meminta waktu seminggu
untuk aku coba carikan pengurus-pengurus lama yang udah di
semester akhir seperti ku, sehingga gak terkendala masalah UTS. Sadlyyy, gak
ada yang bisa berangkat. Ada yang sudah berangkat lapangan skripsi, ada yang lagi pusing
nyusun skripsi, ada yang udah menghilang entah kemana ada yang stay di Jogja
tapi masih ada UTS di hari yang dijadwalkan akan dilaksanakan MUNASA (Ini drama bgtt sumpah.. bolak balik ruang dosen buat ngurus ijin si x di hari UTS nya itu, tapi ujung-ujungnya semua 'php') huhuhu
Dan pada akhirnya aku berangkat. Berdua.
Dengan Ardani, dia adalah BPH Perhimagi, perwakilan dari institusi kami yang
entah bagaimana adik itu bisa mengikuti PIT, tidak seperti teman-temannya.
Seneng banget finally akan ngumpul
bareng lagi dengan sodara-sodara geologi se-Indonesia. Selain itu aku juga
excited karena it was my first time to be in South-East Arm of Sulawesi!!! Karena
aku orang Sulawesi tapi belum pernah ke Kendari, jadi perjalanan kali ini
serasa Pulang Kampung dengan ‘mixed
feelings’ (campur aduk antara happy, over excited, nervous)
Perjalanan pun dimulai,
Jogja-Surabaya menggunakan kereta
(ini nih juga aku excited wkwk, karena first time naik ekonomi. Tapi sayangnya cuma
berdua, coba rame-rame pasti lebih seru!)
Dan selanjutnya numpang pesawat
Surabaya-Kendari.
Saat tiba di bandara Halu-Oleo Kendari,
tulisan “Selamat Datang di Bumi Anoa” menyambut kami. Excited makin
meningkat.. HAHAHA (kalian akan menemukan banyak kata ’excited’ guys.. aku
terlalu gampang excited apalagi dengan sesuatu yang baru)
UPN x USTJ x Panitia (UHO) @ Bandara Halu Oleo
Tapi waktu itu sempet eteb, soalnya
panitia terlambat menemput kami. Sekitar 2 jam kami menunggu di bandara barulah
jemputan datang. Kan abis perjalanan panjang yekan, capekk tulooh..*manjya* Tapi
tak apalah…
Setelah dijemput dan dibawa menuju
penginapan, akhirnya aku berjumpa dengan kawan-kawan lainnyaa… daan sebagian
besar delegasi adalah angkatan lebih muda dari aku, jadi aku tidak ingin merasa
tua jadi pas kenalan ngakunya angkatan 2016 dong…
Tapiiii, dasar anak-anak jabagtim
(Jawa bagian Timur, UGM, UPN, IST Akprind, STTNas, UNDIP, UNSOED, ITATS) pada
ember semua.. pencitraanku selalu gagal saat ada mereka. Pada saat itu my room
mates were from USTJ Papua. Eh apa dari Ottow Geissler yaa? Trus awalnya masih
malu-malu gituu. Dan beberapa dari delegasi itu cewek-ceweknya uda pada kenal
sejak PIT Papua.
Aku jadi mikir, “ih sayang banget
ya ga ikut PIT Papua. Kalo ikut pasti udah kenal sama mereka, udah bisa
langsung seru-seruan”.
Tapi tak apalah… malu-malu
kucingnya gak berlangsung lama. Keesokan harinya kita uda bisa seru-seruan kok…
mantai bareng, kulineran bareng (soalnya opening ceremony masih besoknya lagi)
Daan kamipun mantai, bersama-sama
dengan kawan-kawan dari USTJ, UGM, ITERA dan ditemani oleh para LO. Apalagi LO
ku tershayaank, Farni. Dia ngerti banget aku Cuma sendirian, jadi selalu
ditemenin kemana-mana. (si Ardani kan BPH, jadi sibuuk dienya) Kalo kamu baca
ini, thaaaanksss a lottt Farni !!! glad to know u, and thank God i had u during PIT, semoga kita jumpa lagi !
Mantainya ke Pantai Toronipa,
sambil nunggu sunset di pantai berpasir putih itu kita foto-foto deh yaaa. Daaan
ini nih gatau akunya yang lebay apa gimana… aku sukaaak sekali sama warna air
lautnya !!! Birunya lain tau gak sih, biru turquoise gitu loh. Cantik bangettttt!
Apa efek sunset ? enggak dong ya, harusnya kalo sunset tuh warna air jadi gelap
trus oranye kemerahan seperti warna langit pas sunset gitu kan ya?? Tapi di Pantai
Toronipa warna air lautnya cantiikkk bgttt, untungnya aku masih sempat
merekamnya lewat ig story dan sekarang tersimpan baik di Highlight ig ku wkwk
Me and my room mates @
Toronipa Beach
Next, kita kulineran. Ngajak kawan-kawan
buat nyobain ‘Sinonggi’. Kalo di tempatku namanya Dui a.k.a Papeda a.k.a
Kapurung. Nah sinonggi ini adalah makanan khas timur yang bahannya dari sagu
yang disiram air panas, kemudian diaduk dengan cepat sehingga teksturnya dari
yang berupa tepung berubah menjadi seperti adonan lem kertas bening. Sinonggi ini
disajikan dengan kuah sayur+ikan yang rasanya, maantaaaappp.. (sebagai pecinta
seafood seperti saya, Kendari adalah surganya)
-Nulis ini jadi pengen makan
Papeda, gimana dooongggg-
Lucuuu banget liat ekspresi
kawan-kawan yang baru pertama kali nyobain sinonggi. Ada yang makannya dikunyah,
padahal kan sinonggi langsung telen ajaaa, gaperlu dikunyah… yang dikunyah
sayur sama ikannya wkwkwkwk lucuuk, asli !
Makasih banyak deh buat panitia dan
kawan-kawan yang udah mau nganterin kami jalan-jalan sampe hari sudah gelap…
hehe
Sekembalinya dari pantai, seorang
kawan dari UNSRI yang juga orang Kendari mengirimkan pesan via Line menanyakan
keberadaanku. Aku dengan santai menjawab kalo aku di penginapan tanpa rasa
curiga, karena sebelumnya dia udah bilang kalo gabisa ikut. Dan sepenglihatan
ku pada saat delegasi UNSRI tiba, tak Nampak batang hidung wanita ini, Winda
Astuti. Tapi kok ada yang aneh ya, aku mulai curiga kalau anak itu udah di
Kendari juga.
Beneerrr dooooongg…. Dia tiba-tiba
ngabarin udah didepan penginapan. Aku kaget aja, dan supeer excited akhirnya
ketemu lagi setelah 2 tahun dari PIT Jogja 2016 lalu. Dia berlari ke arah kamar
ku dan aku berlari mendapatkannya dengan sangat berisikk, sumpah kami berdua
berisik sekaliii… padahal malam itu banyak delegasi yang lagi nyantai didepan
kamar masing-masing.
Aku membayangkan kejadian saat itu
seperti adegan-adegan di film India. Kami berlarian menyebrangi lapangan dan
berjumpa ditengah-tengah, terus berpelukan kayan teletubies.. Setelah
dipikir-pikir lagi ternyata itu memalukan, wkwk Udah lupa untuk jaga image lagi
eheheee
Langsunglah aku memboyong wanita
super satu itu duduk santai di depan kamar ku dan kami cerita
paaaaanjaaaaaaaaang lebar… Gilak sihh. Itu ceritanya heboh bangett, ngakaknya
juga parahh, sampe orang lain tuh pada mau join, tapi sayangnya mereka tak
paham apa yang kami bicarakan. *maafkan
kami berdua yaa kawannn…*
Satu pembicaraan kami yang paling
berkesan dan mem-brain wash adalah mengenai ‘Pacet’
Dianya cerita tentang daerah yang
akan aku tuju untuk pemetaan di Sumatra adalah daerah yang banyak pacet nya… sebagai anak UNSRI yang pastinya uda sering ke lapangan di sekitar sana aku percaya dengan semua cerita pacet itu. OMG disitu
aku bener-bener bergidik ngeri dengan cerita pacet dan itu berdampak besar pada
keberlangsungan pemetaan saya di bulan selanjutnya… huaaahhh
I hate you ci, w uda parno duluan
sama pacet gara-gara cerita u :(((((
Malam pun semakin larut… Ici harus
pulang ke rumahnya, dan aku harus tidur untuk mengikuti Opening ceremony keesokan
harinya.
Me & Ici @ Auditorium Mokodompit Universitas Halu Oleo
Sekian dulu cerita Kendari PART I
nya… ini udah sangat-sangaat panjang. Disambung besok-besok deh yaa :’)
Hepi
27 👌👍
BalasHapuswkwk kenapa ngana ada dimana-mana weeh
HapusIndicology manjo. Bekeng skripsi 😂
Hapuslambattt, so klar wkwk tapi dosen te ada :((((
HapusBantu qt noh -_-'
HapusWkwkwk mana qt paham hukum 😪
Hapus