Hai, selamat datang di blog ku ! Aku sangat senang menulis. Dan aku menulis segala sesuatu yang aku senangi. Inilah kisah hidup ku, pemikiran ku, mimpi ku dan ilmu yang ingin ku bagi .. Semoga bermanfaat bagi teman-teman semua dan dapat menambah pengetahuan, Happy Reading !

Jumat, 27 Maret 2015

Ikan Sidat a.k.a Sogili

Hai semua, kali ini aku ingin sedikit berbagi pengetahuan mengenai ikan sogili. Tau gak ikan sogili itu apa? Nah, ikan sogili adalah nama lokal dari ikan sidat. Masyarakat kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, menyebut ikan sidat dengan sebutan ikan sogili. 
Ehm, kalo gitu pernah nonton avatar kan ? inget unagi yang di avatar ? kira-kira begitulah gambaran sogili, hehehe gak ding, gak se-menyeramkan itu.
Tulisan dibawah ini adalah sepenggal dari proyek kami (aku dan beberapa teman) yang di bimbing oleh kakak-kakak dari Dinas Pariwisata Kabupaten Poso kala itu. 
Jadi tuh, pas jaman SMP, sekolahku tercinta, SMP Negeri 1 Poso Kota Utara mewadahi sebuah proyek kecil-kecilan yang dicetuskan oleh kepala sekolah dan 3 orang siswa/siswi nya waktu itu mengenai pemanfaatan ikan sidat. Dan setelah itu, proyek tersebut dimulai dan kami awalnya dibekali dengan pengenalan mengenai ikan sidat atau sogili itu sendiri dari Dinas Pariwisata Kabupaten Poso. Ikan sidat sendiri merupakan hewan endemik kabupaten Poso. Dimana salah satu spesies terbaik ikan sidat, hidup di perairan danau Poso dan tidak ditemukan di daerah lain.
Jadi, selamat membaca !

  1. Pendahuluan
Banyak orang mengira ikan sidat (Anguilla,spp) adalah belut, karena bentuknya yang menyerupai belut. Tetapi sebenarnya ikan sidat merupakan sejenis ikan (pisces) yang hidup di air tawar. Kalau belut terkenal sebagai tukang caplok anak-anak ikan, maka ikan sidat lebih gawat lagi karena memakan apa saja yang hidup di air.
Ikan sidat tersebar di berbagai daerah perairan di dunia. Dari 18 spesies ikan sidat yang ada diseluruh dunia, 7 jenis diantaranya hidup di perairan Indonesia. Dan salah satu spesies terbaiknya hidup di perairan air tawar yang ada di kabupaten Poso.
Di berbagai daerah nama ikan sidat bisa berbeda-beda. Di kabupaten Poso sendiri, ikan ini lebih dikenal masyarakat dengan sebutan ikan sogili.
Ikan sidat merupakan salah satu jenis ikan yang sangat laku di pasar internasional(Jepang, Hongkong, Belanda, Jerman Italia dan beberapa negara lain). Dengan demikian Ikan ini memiliki potensi sebagai komoditas ekspor yang tentu saja sangat menguntungkan.
Potensi sumber daya ikan sidat yang dimiliki negara Indonesia khususnya kabupaten Poso cukup besar, karena ikan sidat merupakan salah satu kekayaan laut Indonesia. Tidak seperti halnya negara-negara lain, di Indonesia sumber daya ikan sidat belum banyak dimanfaatkan. Yang sebenarnya, jika dimanfaatkan dengan optimal, sumber daya ikan sidat tersebut dapat memberikan manfaat yang signifikan bagi masyarakat dan negara Indonesia. Baik dalam bidang kesehatan lewat kandungan gizi yang dimiliki ikan sidat maupun dalam bidang ekonomi sebagai komoditas ekspor.

  1. Ikan sidat
Sepintas lalu bentuk sidat sangat mirip dengan belut. Warna kulit cokelat kehitam-hitaman dan agak memutih pada bagian perut. Tapi sidat berbeda dengan belut. Sidat mempunyai sirip dada, sirip dubur, dan sirip ekor yang menyatu dengan sempurna. Sidat juga mempunyai jari-jari sirip yang lunak. Karena adanya jari-jari sirip yang lunak inilah, orang awam lebih suka menyebutnya sebagai belut bertelinga.
Dari 18 spesies ikan sidat air tawar yang teridentifikasi di dunia, 7 jenis diantaranya hidup di perairan Indonesia. Yaitu ikan sidat jenis Anguilla Marmorata, Anguilla Celebensis, Anguilla Acentralis, Anguilla Borneoensis, Anguilla Bicolor, Anguilla Bicolor Pacifia, dan Anguilla Nebulosa.
Pada umumnya ikan sidat menyebar di daerah-daerah yang berbatasan dengan laut dalam. Di perairan daratan(inland water) ikan sidat hidup di perairan estuaria(laguna) dan perairan tawar(sungai, rawa, dan danau) dataran rendah hingga dataran tinggi.
Meskipun sidat hidup dan besar di air tawar, tapi setelah dewasa dan ingin berpijah (bereproduksi) ikan sidat kembali beruaya ke laut dalam.
Yang dimaksud dengan ruaya adalah perpindahan (migrasi) pada ikan untuk mencari tempat hidup tempat hidup atau suasana yang lebih cocok bagi kepentingan ikan tersebut.
Pada ikan sidat, ruaya dimaksud untuk mencari tempat pemijahan yang sesuai dan menguntungkan bagi perkembangan telur dan larvanya setelah menetas nanti.
Setelah menetas dan menjadi larva, mereka akan berenang menuju muara-muara sungai selanjutnya menuju sungai-sungai, rawa-rawa dan danau di daerah daratan. Jadi laut bebas hanya dijadikan sebagai tempat pemijahan saja.
Ikan sidat juga dikategorikan sebagai ikan yang kuat, karena perjalanan yang dilaluinya saat beruaya ke laut. Di Poso, untuk menuju laut lepas dari danau Poso ikan sidat harus melewati  air terjun sulewana dan sungai poso. Air terjun sulewana terkenal dengan debit airnya yang kuat, sehingga didirikan pembangkit listrik tenaga air (PLTA) dilokasi air terjun tersebut, elain itu sungai poso memiliki panjang sekitar 68 km. Jadi dapat dibayangkan medan yang harus dilewati oleh ikan sidat yang hidup di danau poso untuk migrasinya.
Bagi ikan sidat Eropa dan Amerika yang hidup di sungai-sungai benua tersebut, sewaktu memijah akan berenang menuju laut Sargasso (Atlantik), maka ikan sidat Jawa dan Sumatera berpijah di samudera Hindia. Sementara ikan sidat Sulawesi di lautan teduh (samudera Pasifik).

  1. Kandungan Gizi Ikan Sidat
Ikan sidat adalah sejenis ikan yang mempunyai nilai gizi sangat tinggi., kaya akan proteinserta vitamin D dan E, serta mempunyai mucoprotein yang kaya, disebut sebagai asam amino lemak ganggang dan asam ribonukleat.
Penelitian kedokteran modern menemukan bahwa kandungan vitamin dan mikronutrien dalam ikan sidat sangat tinggi, diantaranya kandungan vitamin B1, vitamin B2, dan vitamin A. Masing-masing adalah 25 kali lipat, 5 kali lipat dan, 45 kali lipat dari susu sapi. Kandungan zinc(emas otak) 9 kali lipat dari susu sapi.
Dibanding  ikan salmon, ikan sidat mengandung DHA(Decosahexaenoic Acid), zat wajib untuk pertumbuhan anak sebanyak 1.337 mg/ 100 gr, sementara ikan salmon hanya748 mg/100 gr. Ikan sidat memiliki kandungan EPA(Eicosapentaenoic Acid) sebesar 742 mg/ 100 gr sementara, ikan salmon hanya 492 mg/ 100 gr. Selama ini kita mengetahui bahwa ikan salmon sangat bergizi dan sangat bermanfaat untuk kecerdasan otak kita, tapi ternyata masih ada lagi ikan yang memiliki kandungan gizi melebihi ikan salmon.
Ikan sidat juga mengandung berbagai asam lemak tak jenuh yang tinggi, yang tidak ada pada hewan lainnya, sehingga dapat menjadi makanan   utama  yang memenuhi nafsu makan manusia, tanpa perlu kuatir badan akan menjadi gemuk. Mengonsumsi ikan sidat secara teratur dapat mendorong terbentuknya lemak fosfat dan perkembangan otak besar, bermanfaat untuk meningkatkan daya ingat. Juga memperbaiki sirkulasi kapiler, mempertahankan tekanan darah normal, dan mengobati pembuluh darah otak.
Dengan mengonsumsi ikan sidat pula dapat mengatur imunitas tubuh manusia, sebagai anti oksidan, menghilangkan racun tubuh, serta memperlambat penuaan.
Oleh karena itu, ikan sidat sangat berharga. Sejak zaman dahulu telah mendapat nama harum seperti ginseng air, emas lunak dan lain-lain.


Sebenarnya sih, aku hanya sesekali doang makan sogili. Karena harganya yang cukup mahal dan kalo hanya makan seekor itu gak cukup. Hehe rasanya tuh....maknyuuuusssssss!!! Apalagi kalo dibakar dan dimakan dengan dabu-dabu(sambel khas sulawesi).
Kalo pengen tau lebih lengkap mengenai sogili, silahkan berkunjung ke kotaku..... Poso yang permai. Dan langsung aja cuss ke kota wisata di pinggiran danau Poso, kota Tentena.