Hai, selamat datang di blog ku ! Aku sangat senang menulis. Dan aku menulis segala sesuatu yang aku senangi. Inilah kisah hidup ku, pemikiran ku, mimpi ku dan ilmu yang ingin ku bagi .. Semoga bermanfaat bagi teman-teman semua dan dapat menambah pengetahuan, Happy Reading !

Rabu, 13 Februari 2013

Contoh Menganalisis Artikel


Judul Artikel  : KADO PAHIT DI HARI LEBARAN oleh : Dr Hempri Suyatna (dosen FISIPOL UGM)
Tema            : Perekonomian
Topik           : Kenaikan Tarif Dasar Listrik (TDL) di nilai merugikan
Ide Pokok      :
Ø Paragraf 1       : Pemerintah merencanakan kebijakan untuk menaikan tarif dasar listrik sebesar 3%-4% setiap tiga bulan mulai 1 januari 2013.
Ø Paragraf 2       : Di lihat dari segi ekonomi, rencana kebijakan TDL memanglah sangat rasional. Tetapi di lihat dari segi keadilan sosial kebijakan tersebut sangatlah tidak menguntungkan bagi sebagian besar rakyat kecil di Indonesia.
Ø Paragraf 3       : Rencana kenaikan harga TDL disaat kondisi perekonomian rakyat yang tidak menentu menjadi sebuah ironi. Selama ini, masyarakat kecil khusunya para pelaku Usaha Mikro Kecil dan menengah (UMKM) harus selalu menanggung beban dari kebijakan yang di klaim sebagai kebijakan yang rasional menurut hukum ekonomi.
Ø Paragraf 4     : Rencana kebijakan TDL ini selayaknya tidak diterapkan pemerintah.
Ø Paragraf 5       : Solusi yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan perbaikan atas mekanisme dan proses subsidi tersebut sehingga benar-benar tepat sasaran kepada masyarakat yang memerlukan. Solusi lainnya adalah dengan penghematan energi listrik dan pengembangan energi alternatif.

Ringkasan      :           Disaat sebagian besar masyarakat indonesia masih merayakan hari raya lebaran, tetapi pemerintah malah memberikan “kado pahit” bagi rakyat berupa kenaikan tarif  dasar listrik sebesar 3%-4% setiap tiga bulan, mulai 1 januari 2013. Pendapatan yang diterima tersebut akan dialokasikan untuk belanja infrastruktur.
            Menurut pemerintah, selama ini subsidi listrik yang seharusnya untuk masyarakat miskin justru lebih banyak di nikmati masyarakat mampu secara ekonomi. Dilihat dari segi ekonomi, kebijakan tersebut memang cukup rasional. Sedangkan dilihat dari segi keadilan sosial, kebijakan tersebut malah tidak menguntungkan rakyat kecil.
            Rencana kenaikan harga TDL di saat kondisi perekonomian seperti ini justru menjadi sebuah ironi. Masyarakat kecil selalu menanggung beban dari kebijakan yang diklaim sebagai kebijakan rasional menurut hukum ekonomi. Salah satu contohnya adalah  kebijakan pembatasan BBM bersubsidi yang dikenakan kepada mobil-mobil pemerintah diperkirakan juga akan berdampak secara tidak langsung kepada masyarakat kecil.
            Rencana kebijakan TDL selayaknya tidak di terapkan oleh pemerintah. Alasan bahwa TDL di indonesia terbilang rendah dibandingkan dengan malaysia, Singapura tidak dapat dijadikan standar ukuran karena kondisi di indonesia tidak dapat disamakan dengan negara-negara tersebut.
            Solusi yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan perbaikan atas mekanisme dan proses tersebut agar tepat sasaran kepada masyarakat yang memerlukan. Selain itukebijakan penghematan listrik harus dijadikan sebagai gerakan nasional, serta pengembangan energi alternatif seperti PLTA dan pemanfaatan energi surya. Solusi ini diharapkan mampu menjadi alternatif dalam menyelesaikan persoalan kenaikan TDL yang berimbas negatif pada usaha ekonomi rakyat.
OLEH :
Heppy Chintya Padaga (15)
Kelas XI IPA
SMA Stella Duce 2 Yogyakarta

2 komentar:

  1. bacaan artikelnya mana??????
    butuh cepet nih..

    BalasHapus
    Balasan
    1. duh maaf ya udah lama gak up date. komentarnya baru liat sekarang :3

      Hapus