[SEBUAH KESAKSIAN]
BUKAN SEKEDAR PERSOALAN MENYELESAIKAN TANGGUNGJAWAB SKRIPSI, TAPI BAGAIMANA PENYERTAAN TUHAN YANG LUAR BIASA SEMPURNA DALAM PERJALANAN IMAN
Saya sungguh mengaminkan, bahwa ada 3 cara Tuhan menjawab doa kita.
Ia berkata :
Ya, dan doa-doa kita terjawab
Tidak, dan Ia akan memberikan yang lain dan pasti yang lebih baik
Tunggu, dan Ia akan memberikan yang terbaik, pada waktu-Nya
Pergumulan sy pribadi dalam menyelesaikan skripsi sudah berlangsung sejak akhir tahun 2017. Begitu banyak ketidakpastian sampai Tuhan memberikan sesuatu yang pasti untuk saya awal tahun 2018. Dengan judul skripsi yang cukup unik dan masih jarang di Indonesia, saya berangkat ke Sumatra Selatan, melakukan pemetaan Geologi dan pengambilan data skripsi di Daerah Lengkiti, Kabupaten Ogan Komering Ulu (1 jam dari kota Baturaja).
Dan saya dengan penuh keyakinan akan penyertaan Tuhan menjalani semua proses lika-liku skripsi dengan setia, bertekun dalam doa, sampai pada akhirnya kehidupan rohani saya hanya sampai pada rutinitas saja.
Lalu Tuhan memperhadapkan saya dengan berbagai cobaan, mulai dari analisis lab yang tidak selesai-selesai, dosen yang sulit ditemui, apabila ditemui pun tidak memberikan progres yang positif, hanya jalan ditempat. Belum lagi rasa tertekan, melihat teman-teman saya satu-persatu diwisuda, belum lagi dukungan dari orang tua yang saya rasakan malah berdampak menjadi tekanan yang luar biasa untuk saya.
Mungkin depresi adalah kata yang terlalu berlebihan, saya masih bisa beraktivitas dengan baik dan normal, saya masih bisa keluar hanging-out with friends, tapi di malam hari ketika hendak tidur saya menangis sampai ketiduran.
Tapi berkat doa, dukungan dari semua orang yang mengasihi saya dan hanya karena kemurahan Tuhan, pada Desember 2018 saya pulang ke rumah untuk berlibur natal, disana saya bercerita dengan keluarga dengan hamba-hamba Tuhan. Puji nama Tuhan saya mendapat dukungan dan doa yang luar biasa memberkati saya. Lalu saya mulai merenungi, apa yang salah dengan kehidupan rohani saya dan mulai berusaha membenahi semuanya.
Saya mulai membangun hidup rohani saya lagi dengan doa dan puasa. Meskipun kadang masih kurang disiplin, tapi saya terus berusaha. Karena saya percaya, iman kita akan bertumbuh apabila kita disiplin dalam kehidupan rohani kita.
Memasuki tahun 2019, saya diperhadapkan dengan situasi dimana dosen pembimbing sy meminta untuk mengganti judul skripsi saya. Cukup terkejut, tapi saya tetap yakin Tuhan yang akan menyertai. Penyertaan Tuhan selalu nyata sampai saat ini, bersama-Nya saya bisa menyelesaikan semuanya.
Ganti judul, ganti analisis. Saya mengirim sampel ke salah satu lab di Bandung dengan kesepakatan 10 hari selesai. Namun sampai 2 minggu, hasilnya belum keluar juga. Saya dan orang tua mulai gelisah. Akhirnya dengan berbagai pertimbangan, saya ke Bandung PP dalam satu hari untuk meminta kejelasan. 4 hari setelahnya hasil analisisnya di kirimkan ke saya via E-mail.
Saya berusaha menyelesaikan bab 5-6 dalam waktu 3 hari untuk di ajukan ke pembimbing saya. Namun sayangnya, ketika saya meminta untuk ketemu kedua dospem tidak bisa dalam seminggu itu. Karena dospem 1 sedang dinas diluar kota, dan dospem 2 sedang sibuk menghadapi sidang doktornya.
Tapi saya memohon kepada dospem 2 yg berada di Jogja untuk tetap bisa konsultasi karena waktu yang sudah mepet untuk mengejar wisuda di bulan April. Akhirnya beliau menyetujui, jumat saya mengajukan draft skripsi saya, kemudian pada hari sabtu saya di berikan acc dengan beberapa revisi kecil.
Urusan dengan dospem 2 kelar, saya mulai mengejar dospem 1 yang minggu berikutnya sudah berada di Jogja. Dalam 3 hari saya menunggu beliau, tapi ujung-ujungnya
beliau selalu menunda. Sampai akhirnya ketemu, namun ketika kami berdiskusi ada hal yang beliau tanyakan dan meminta saya memberikan alasan dalam membagi satuan batuan A dan B. Saya mencoba memberikan 3 alasan yang menjadi dasar utama pembagian satuan batuan tsb, namun menurut beliau masih kurang kuat. Saya diminta untuk belajar lagi. Saya tidak jadi mendapatkan acc dan diberi beberapa revisi.
Saya pulang dengan perasaan kecewa.
Bolak-balik jurnal, membaca kembali skripsi yang saya tulis dan diskusi dengan beberapa teman.
Muncul perasaan takut, khawatir kalau tidak terkejar wisuda April.
Tapi ayat perenungan saya malam itu menguatkan saya :
Yosua 1:9
Bukankah telah Kuperintahkan kepadamu: kuatkan dan teguhkanlah hatimu? Janganlah kecut dan tawar hati, sebab TUHAN, Allahmu, menyertai engkau, ke mana pun engkau pergi.
Kemudian saya coba kembali menghadap beliau di hari berikutnya. Namun masih ada saja yang menjadi alasan beliau untuk belum memberikan acc.
Saya pulang lagi dengan perasaan gundah.
1 korintus 10:13
Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan pencobaan yang biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melanpauinkekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan keluar, sehingga kamu dapat menanggungnya.
Ayat diatas kembali menguatkan saya.
Pada akhirnya dospem saya memberikan acc, dan kemudian saya maju untuk kolokium.
Saya takut, takut mempermalukan diri sendiri di depan para audiens dan dosen penguji. Judul ini saya kerjakan kurang dari 3 bulan. Saya takut tidak menguasai benar-benar dan tidak dapat menjawab pertanyaan.
1 Samuel 26:23
TUHAN akan membalas kebenaran dan kesetiaan kepada setiap orang, sebab TUHAN menyerahkan engkau pada hari ini ke dalam tanganku, tetapi aku tidak mau menjamah orang yang diurapi TUHAN.
Ayat tersebut memberikan keyakinan kepada saya, bahwa Tuhan tidak akan mempermalukan anak-Nya.
Puji Tuhan saya kolokium pada 21 Maret 2019 dengan lancar, semua karena Tuhan Yesus baik.
Setelah kolokium, ada beberapa revisi. Saya berusaha untuk secepatnya menyelesaikan dan meminta acc kepada dosen penguji untuk maju sidang. Tidak sampai seminggu kemudian saya mendaftar untuk sidang sarjana.
Namun sayangnya, pendaftaran wisuda tinggal beberapa hari lagi tutup dan jadwal sidang saya tak kunjung keluar. Saya berusaha melobby ke pihak jurusan untuk segera mengeluarkan jadwal sidang. Tapi tidak membuahkan hasil.
Yesaya 55:8-9
Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman TUHAN. Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalanmu, dan rancangan-Ku dari rancanganmu.
Firman Tuhan ini sungguh-sungguh menjadi kekuatan iman dan percaya saya juga Mama Papa. Bahwa apapun yang terjadi, semua yang terbaik yang Tuhan izinkan terjadi dalam kehidupan saya.
Kemarin, 11 April 2019
Hanya oleh karena kemurahan Tuhan saya boleh mengikuti sidang sarjana dan diberi kepercayaan untuk menyandang gelar Sarjana Teknik Geologi.
Meskipun pada sabtu besok saya tidak bisa ikut wisuda periode 3 di bulan April ini, puji nama Tuhan, saya yakin ada maksud Tuhan yang lebih baik dibalik semua itu.
Kepada mama papa, orang tua, keluarga dan semua orang yang sudah pernah menanyakan “Kapan Tya lulus?”
Saya persembahkan,
Heppy Chintya Padaga, S.T
Terimakasih Mama dan Papa, adek Deo yang selalu mendoakan, mendukung secara moril maupun materiil, mendengarkan keluh kesah dan tangisan Tya
Terimakasih para hamba Tuhan yang selalu mendoakan saya dan keluarga
Terimakasih Nenek, keluarga besar yang didalam doa mereka terselip nama saya
Dan terimakasih untuk semua orang yang sayang/benci sama saya
Saya mengasihi kalian semua.
Semoga tulisan ini memberikan kekuatan iman dan percaya kepada yang membacanya. Sehingga kita semua tetap sabar dan setia dalam perkara-perkara yang TUHAN ijinkan terjadi dalam kehidupan kita sambil selalu tekun berdoa dan berpengharapan hanya kepada-Nya.
Tuhan Yesus memberkati kita semua.
Salam sayang dari Jogja💕💕