Back in 2017,
I started the new decade in my life with so
many issues. I couldn’t celebrate or even I couldn’t be thankful enough for it.
I spent a lot of my time grumbling and blaming myself for everything.π₯
2017. Kuliah Pemetaan Geologi (Watukumpul, Pemalang, Jawa Tengah) |
Kendari on March for PIT Perhimagi and Sumatra on April-May for Geologic Surface Mapping. Sumatra was
great. I spent 5 weeks in Tanjung Agung, Ogan Komering Ulu, South Sumatra. After
that, I was dying through the year.π
2018. Lokasi TA (Karangendah, Ogan Komering Ulu, Sumatra Selatan) |
2019.
Satu kata untuk menggambarkannya, AWESOME. God is Good, all
the time.π
Saya memulai tahun 2019 dengan banyak harapan baik, setelah
terpuruk sepanjang 2018. Saya berjuang sekuat tenaga untuk mewujudkan semua harapan baik itu, meskipun tidak berjalan semulus yang diharapkan. Diawal tahun 2019 mungkin semua terlihat baik-baik saja, tapi
sebenarnya tidak. I struggled, A LOT.π₯
Mulai dari desakan orang tua untuk segera lulus, dosen
pembimbing yang tiba-tiba menyuruh ganti judul skripsi yang sudah saya kerjakan
sejak akhir 2017, sampai tertekan melihat teman-teman yang lulus dan
bekerja di tempatnya masing-masing (uninstalled my socmed apps in my phone btw lol)
I tried harder to maintenance my mental health.π
Masih teringat malam-malam yang saya habiskan dengan
tangisan diwaktu tertentu, yang kemudian harus saya hentikan untuk melanjutkan
pengerjaan skripsi.
Masih teringat overthinking yang selalu menyerang, kala
badan sudah lelah tapi otak saya terus bekerja yang membuat waktu tidur hanya
dua-tiga jam setiap hari.
Masih teringat perjuangan menunggu berjam-jam di depan R.
Dosen ALB, all I said at that time “Hepi mo nangis aja…” tapi gabisa nangis sama sekali.
Dan masih banyak lagi yang tidak mungkin saya sebutkan
satu-persatu. Semua menguras tenaga, pikiran, materi dan air mata (menguras bb juga
huhu)
Tetapi seperti saya tulis sebelum ini (Finally), Tuhanku
tidak pernah terlelap, Ia setia dan kesetiaan-Nya kekal sampai selama-lamanya, saya
dimampukan melewati semuanya. Setelah sidang pendadaran, sisa tahun 2019 saya
lewati dengan banyak pengalaman luar biasa. Travelling ke tempat-tempat baru
dengan keluarga dan para sahabat (Those experiences were superrbbb cool),
belajar hal-hal baru, dan meningkatkan soft skill lainnya. πππ
Perlahan-lahan Tuhan
pulihkan semuanya. Tenaga, pikiran dan hati saya. Saya diberikan waktu untuk
merefleksikan diri dan menyadari betapa pentingnya self-improvement dari
berbagai sisi kehidupan. Itulah yang sedang saya kerjakan saat ini.✔
Dan saya belajar, menunggu dan tetap berusaha dalam iman dan
pengharapan. Skenario hidup setiap manusia berbeda. God’s timing is perfect !
Ia tidak pernah terlambat atau terlalu cepat. Semua dijadikan-Nya indah pada
waktu-Nya.π
2019. Life Celebration (Legian, Bali) |
Selain itu saya juga mempunyai banyak waktu senggang untuk membaca buku!!!
OMG ini adalah salah satu hal yang sangat saya syukuri. Beberapa tahun
belakangan saya lalai untuk membaca buku, huhuu Akhirnya bisa baca buku lain
lagi selain Sumatra Tectonic Evolution nya siMbah Barber (uda muaak wkwk ga
deng) My faves so far are The Life-Changing : Magic of Tidying Up (Marie
Kondo), Si Cacing dan Kotoran Kesayangannya (Ajahn Brahm) and Manuscript Found
in Accra (Paulo Coelho). Buku-buku yang saya sebutkan ini sangat menginspirasi dan membantu saya to deal with my life.πͺ
Btw sementara saya menulis ini, tiba-tiba sebuah lagu
dimainkan dari youtube…
Because He lives, I can face tomorrow
Because He lives, all fear is gone
Because I know He holds the future
And life is worth the living, just because He lives
Lirik lagu ini menggambarkan seluruh perjuangan hidup saya dan [mungkin] kita semua. We shouldn't need to be worry to live our life...
Soooo,
It’s 2020.
I'm turning 23, today. I thank God for everything. I exist as i am today, just because of His mercy and faithfulness in my life.
and... I promise to myself that i have to celebrate my 20s with a lot of joy,
self-accepting, grateful heart, no more overthinking, improving my-self, working
hard-travelling harder, drink more water, less plastic usage, and become
glowing shining shimmering splendid.✨✨✨
“Hidup ini terlalu singkat, maka janganlah ucapan sepenting ‘Aku mencintaimu’ kita simpan rapat-rapat di dalam hati. Tetapi jangan selalu berharap mendengar ucapan yang sama sebagai balsannya. Kita mencintai karena kita butuh mencintai. Kalau tidak, cinta kehilangan seluruh maknanya dan matahari pun berhenti bersinar.”- Manuscript Found in Accra, Paulo Coelho
“Salah satu keajaiban berbenah adalah membuat kita percaya diri akan kemampuan kita dalam mengambil putusan”- the life changing magic of tidying up, Marie Kondo
(nb : bener deh, this is a highly recommended book to read. Dan
praktekin sekalian KonMari Method nya. It works ! Trust meπ)
“Mencintai diri kita sendiri : ini dinamakan pemaafan. Melangkah keluar dari penjara rasa bersalah; berdamai dengan diri sendiri.”- si Cacing dan Kotoran Kesayangannya, Ajahn Brahm.
Cheers for another year of blessings!π»π
Friday, 03012020
00.11 A.M
with tons of love,
Hepiπ