Gaes, tentu saja kita tidak asing lagi dengan jenis tumbuhan satu ini, pohon karet. Tumbuhan ini sangat berguna bagi kehidupan manusia bukan?
Apa yang paling berharga dari pohon karet? Getahnya! Ya, getah pohon karet memiliki manfaat yang sangat besar. Ban mobil, karet gelang, bola karet adalah sebagian kecil contoh benda-benda yang berbahan dasar getah karet.
Untuk mendapatkan getah karet, kita harus "melukai" pohon karet tersebut dengan menyayat batangnya.
Dari hasil "luka" tersebut, keluarlah getah pohon karet yang sangat berharga itu.
Inilah filosofi pohon karet, dilukai tapi menghasilkan sesuatu yang berharga.
Begitu pula kita manusia. Janganlah berlarut-larut dalam kesedihan saat kita terluka oleh karena suatu hal. Misalnya di fitnah oleh teman, di putuskan pacar, ataupun di sakiti oleh orang lain.
Haruslah kita aminkan, bahwa ada maksud dan rencana Tuhan yang lebih indah dibalik semua itu. Jika hal itu terjadi pada diri kita, Janganlah kita menyimpan dendam ataupun dengki. Malah sebaliknya, haruslah kita memperkatakan berkat dan damai sejahtera kepada orang itu dan bersikap baik kepada orang yang telah melakukan hal tersebut. Asalkan sikap baik tersebut benar-benar tulus dari hati. Karena kebanyakan terjadi, apa yang ditunjukan diluar tidaklah sesuai dengan apa yang ada dihati.
Lalu apa hubungannya dengan melupakan masa lalu?
Kita tentulah sering mendengar istilah "move on".
Istilah move on sering kita dengar dari orang-orang yang ingin melupakan sesuatu atau seseorang yang pernah menjadi bagian dari hidupnya.
Saya ingin mengambil kisah Yusuf di perjanjian lama. Seperti yang kita ketahui, Yusuf yang malang di jual oleh saudara-saudaranya kepada para pedagang yang hendak ke mesir. Tetapi siapa sangka bahwa kelak ia akan menjadi petinggi di Mesir ? Lalu ketika kelaparan melanda tanah Kanaan, saudara-saudaranya tersebut pergi ke Mesir dan memohon bantuan bahan makanan dari Yusuf. Bukannya membalas kejahatan yang telah dilakukan saudara-saudaranya, Yusuf malah melakukan sebaliknya. Dengan tulus hati Yusuf membantu mereka dan melupakan segala sesuatu yang telah mereka lakukan.
Filipi 3:13b "...aku melupakan apa yang telah dibelakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang dihadapanku"
Dalam perjanjian baru kita mengenal kisah Paulus yang juga berhasil "move on" dari masa lalunya yang kelam. Paulus orang yang cerdas semasa hidupnya, tapi sayangnya ia adalah aktor intelektual dari penganiayaan umat Allah sebelum ia mengalami perjumpaan dengan Allah. Tetapi dikehidupan selanjutnya, ia menjadi orang yang sangat luar biasa berkontribusi dalam pekabaran injil. Ia berjuang mati-matian dalam melaksanakan tugas panggilannya untuk menjadi penginjil.
Sepanjang sejarah hidup, kita sering terluka, gagal bahkan terjatuh. Namun itu tidaklah menjadi alasan kita untuk tergeletak.
Oleh karena itu, marilah kita memohon pertolongan Tuhan. Agar supaya kita mengalami pembaharuan diri, punya titik balik dan "mengarahkan diri kepada apa yang dihadapanku"...